Pages

Saturday, March 28, 2015

The Order: 1886 Review - Versi Cyberpunk dari London




HELLO! welcome to my blog.
The Order: 1886 merupakan game eksklusif untuk Playstation 4 (PS4) yang rilis pada tanggal 20 Februari 2015. Sebenarnya sebelum game ini dirilis, banyak yang mengatakan bahwa game ini sangat menjanjikan dan ditunggu oleh banyak pengguna PS4. Tapi sepertinya hal tersebut agak jauh dari perkiraan kita semua. Secara visual, game ini patut dipuji karena atmosfir nya yang realistis. Perkotaan London versi Cyberpunk ini memiliki detail yang memukau dan enak dipandang.

Kota London yang ada di dalam game The Order: 1886 memiliki banyak masalah seperti wabah half-breed dan pemberontakan atas anti pemerintahan. Pada abad ke tujuh atau delapan, beberapa penduduk manusia memiliki sifat binatang. Akhirnya hal tersebut menjadi sebuah makhluk campuran antara manusia dengan hewan. Lycans merupakan half-breed yang berbentuk werewolf  yang banyak berkeliaran di kota London. Sebagian besar manusia takut akan half-breed tersebut yang nantinya akan menimbulkan perang. Semakin banyaknya jumlah mereka membuat mereka unggul di setiap konflik pada abad-abad berikutnya. 

Pada beberapa abad berikutnya sebelum abad ke 18, penduduk manusia mendapatkan harapan dari raja Arthur  dan Knights of The Round Table, kesatria-kesatria yang diciptakan oleh raja Arthur. Raja Arthur dan para kesatria nya melakukan pertarungan dengan banyak half-breed tetapi akhirnya mereka menyadari bahwa itu merupakan pertarungan yang sia-sia. Melalui takdir yang misterius, para kesatria menemukan Blackwater, sebuah cairan yang dapat memperpanjang umur mereka secara drastis dan memiliki kemampuan memulihkan kondisi kesehatan yang hebat. Tetapi dengan keuntungan yang didapatkan itu, half-breed terus memenangkan setiap pertarungan. Hingga akhirnya masuk pada masa revolusi industrial dimana para kesatria mendapatkan senjata yang dapat mengalahkan banyak half-breed.

Cerita yang disajikan pada game ini sepertinya kurang  masih banyak isu yang belum dijelaskan. Banyak lompatan-lompatan waktu yang terjadi sehingga cerita tidak mengalir dengan sempurna.






Segi gameplay, cerita, dan durasi permainan dari The Order: 1886 kurang dari perkiraan. Gameplay yang linear dan tidak banyak hal yang dapat dilakukan pada game ini menjadi terasa membosankan, meskipun visual dari game ini begitu memukau. Durasi dari permainan diperkirakan hanya mencapai 5 jam, sedangkan reward yang diberikan pada saat mengulang permainan tidak begitu memuaskan.



MY REVIEW :

7.0

+ Graphics dan atmosfir yang realistis

- Gameplay yang monoton
- Durasi permainan sangat singkat



Simak terus RRVG Indonesia untuk review dan berita dari game-game lainnya. See you next time and have a good day :)



THE ORDER: 1886

  • Release date : 20 Februari 2015
  • Publisher(s) : Sony Computer Entertainment
  • Developer(s) : Ready at Dawn, SCE Santa Monica Studio
  • Platform(s) : Playstation 4
  • Genre(s) : Third-person shooter

No comments:

Post a Comment